Upacara adat Labuhan Merapi yang merupakan
agenda tahunan kerabat Kraton Ngayogyakarta pada tahun 2013 ini kembali
akan digelar Minggu 9 Juni dan Senin 10 Juni 2013 lereng Gunung Merapi. Labuhan
Merapi kali ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya pasca
erupsi tahun 2010. Demikian dinyatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Sleman Drs. Untoro Budiharjo, MM, Selasa 4 Juni
2013 di kantornya Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman.
Untoro menambahkan bahwa penyelenggaraan Labuhan Merapi masih tetap
dilaksanakan secara sederhana sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun
lokasi penyelenggaraannya bergeser kurang lebih 1,5 kilometer ke arah
puncak dari sebelumnya di Alas Bedengan ke Bangsal Si Manganti. Hal ini
mengingat lokasi penyelenggaraan di Bangsal Sri Manganti dinilai sudah
kondusif dan layak digunakan sebagaimana saat dipimpin oleh Mas Ngabehi
Suraksohargo atau almarhum Mbah Marijan.
Kepala Bidang
Peninggalan Budaya dan Nilai Tradisi Disbudpar Sleman Aji Wulantara, SH
menjelskan bahwa rangkaian upacara adat labuhan Merapi dimulai pada hari
Minggu 9 Juni 2013 pukul 09.00 dengan prosesi serah terima "uba rampe"
labuhan dari kerabat Kraton Ngayogyakarta kepada juru kunci Merapi
Kliwon Suraksohargo (naik kepangkatan dari sebelumnya Mas Lurah
Suraksosihono) atau yang akrab dipanggil Pak Asih. Rangkaian uba rampe
tersebut kemudian diarak meuju ke rumah kediaman juru kunci di Huntab
Karangkendal untuk kemudian disemayamkan. Uba rampe labuhan tersebut
terdiri atas sembilan macam yaitu Sinjang Kawung, Sinjang Kawung
Kemplang, Desthar Daramuluk, Desthar Udaraga, Semekan Gadung Mlati,
Semekan Gadung, Seswangen, Arta Tindih, dan Kampuh Paleng.
Selanjutnya pukul 14.00 WIB gunungan wulu wetu dan simbolis "uba rampe"
labuhan diarak dalam kirab budaya oleh Bregada Gandrungarum, Bregada
Kinahrejo dan perangkat kecamatan dan desa, dan para relawan dan
masyarakat dari halaman SDN Umbulharjo menuju ke Huntap Karangkendal.
Dilokasi ini kemudian dipentaskan fragmen “Mula Bukaning Labuhan
Merapi”.
Aji menambahkan pada malam harinya mulai pukul 18.00
WIB bertempat di Huntab Karangkendal dilakukan kenduri wilujengan yang
dipimpin juru kunci Gunung Merapi yang diikuti sekitar 150 orang
dilanjutkan dengan malam tirakatan.
Rombongan kemudian
berarakan menuju Masjid Kinahrejo dan lokasi bekas rumah Mbah Maridjan
untuk melakukan malam renungan dan doa yang dipimpin juru kunci Gunung
Merapi dan diikuti para abdi dalem Kraton dan warga masyarakat. Pada
pukul 21.00 ditempat tersebut dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit
oleh dalang Ki Catur Benyek Kuncoro dengan lakon Wiratha Purwa.
Pagi harinya Senin 10 Juni 2013 06.00 WIB dimulai perjalanan rombongan
Labuhan Merapi yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi Kliwon
Suraksohargo menuju Bangsal Sri Manganti sebagai lokasi Labuhan Merapi.
Pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dilakukan prosesi pelaksanaan Labuhan
Merapi yang diikuti sekitar 1.000 orang yang terdiri atas para abdi
dalem Kraton Ngayogyakarta, warga masyarakat Pelemsari dan pengunjung.
Di lokasi Bangsal Sri Manganti dipersembahkan doa dan uba rampe Labuhan
dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. [Mdi]
Sumber: seruu.com
Jumat, 21 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar