Social Icons

Jumat, 21 Juni 2013

Upacara Adat Labuhan Merapi

Upacara adat Labuhan Merapi yang merupakan agenda tahunan kerabat Kraton Ngayogyakarta pada tahun 2013 ini kembali akan digelar Minggu 9 Juni dan Senin 10 Juni 2013 lereng Gunung Merapi. Labuhan Merapi kali ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya pasca erupsi tahun 2010. Demikian dinyatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Drs. Untoro Budiharjo, MM, Selasa 4 Juni 2013 di kantornya Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman.

Untoro menambahkan bahwa penyelenggaraan Labuhan Merapi masih tetap dilaksanakan secara sederhana sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun lokasi penyelenggaraannya bergeser kurang lebih 1,5 kilometer ke arah puncak dari sebelumnya di Alas Bedengan ke Bangsal Si Manganti. Hal ini mengingat lokasi penyelenggaraan di Bangsal Sri Manganti dinilai sudah kondusif dan layak digunakan sebagaimana saat dipimpin oleh Mas Ngabehi Suraksohargo atau almarhum Mbah Marijan.

Kepala Bidang Peninggalan Budaya dan Nilai Tradisi Disbudpar Sleman Aji Wulantara, SH menjelskan bahwa rangkaian upacara adat labuhan Merapi dimulai pada hari Minggu 9 Juni 2013 pukul 09.00 dengan prosesi serah terima "uba rampe" labuhan dari kerabat Kraton Ngayogyakarta kepada juru kunci Merapi Kliwon Suraksohargo (naik kepangkatan dari sebelumnya Mas Lurah Suraksosihono) atau yang akrab dipanggil Pak Asih. Rangkaian uba rampe tersebut kemudian diarak meuju ke rumah kediaman juru kunci di Huntab Karangkendal untuk kemudian disemayamkan. Uba rampe labuhan tersebut terdiri atas sembilan macam yaitu Sinjang Kawung, Sinjang Kawung Kemplang, Desthar Daramuluk, Desthar Udaraga, Semekan Gadung Mlati, Semekan Gadung, Seswangen, Arta Tindih, dan Kampuh Paleng.

Selanjutnya pukul 14.00 WIB gunungan wulu wetu dan simbolis "uba rampe" labuhan diarak dalam kirab budaya oleh Bregada Gandrungarum, Bregada Kinahrejo dan perangkat kecamatan dan desa, dan para relawan dan masyarakat dari halaman SDN Umbulharjo menuju ke Huntap Karangkendal. Dilokasi ini kemudian dipentaskan fragmen “Mula Bukaning Labuhan Merapi”.

Aji menambahkan pada malam harinya mulai pukul 18.00 WIB bertempat di Huntab Karangkendal dilakukan kenduri wilujengan yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi yang diikuti sekitar 150 orang dilanjutkan dengan malam tirakatan.

Rombongan kemudian berarakan menuju Masjid Kinahrejo dan lokasi bekas rumah Mbah Maridjan untuk melakukan malam renungan dan doa yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi dan diikuti para abdi dalem Kraton dan warga masyarakat. Pada pukul 21.00 ditempat tersebut dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Catur Benyek Kuncoro dengan lakon Wiratha Purwa.

Pagi harinya Senin 10 Juni 2013 06.00 WIB dimulai perjalanan rombongan Labuhan Merapi yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi Kliwon Suraksohargo menuju Bangsal Sri Manganti sebagai lokasi Labuhan Merapi. Pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dilakukan prosesi pelaksanaan Labuhan Merapi yang diikuti sekitar 1.000 orang yang terdiri atas para abdi dalem Kraton Ngayogyakarta, warga masyarakat Pelemsari dan pengunjung. Di lokasi Bangsal Sri Manganti dipersembahkan doa dan uba rampe Labuhan dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. [Mdi]

Sumber: seruu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar